Media Israel Sebut Indonesia akan Terima 100 Warga Palestina, Kemenlu: Tidak Ada Pembahasan
Jakarta: Muncul kabar dari media Israel yang menyebutkan bahwa Indonesia akan menerima 100 warga Palestina dari Gaza untuk dipekerjakan di sektor konstruksi. Kementerian Luar Negeri RI membantah kabar tersebut.
“Pemerintah Indonesia tidak pernah membahas dengan pihak manapun ataupun mendengar informasi tentang rencana pemindahan warga Gaza ke Indonesia yang disebut oleh beberapa media asing,” ujar pernyataan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Roy Soemirat, Kamis 27 Maret 2025.
“Dapat kami tegaskan bahwa tidak ada pembahasan apalagi kesepakatan antara Indonesia dengan pihak manapun mengenai hal tersebut,” ungkap Roy.
“Saat ini, Indonesia lebih mefokuskan dan mendorong terwujudnya Gencatan Senjata tahap II dan masuknya bantuan kemanusiaan, serta memastikan dimulainya rekonstruksi di Gaza,” tegas Roy.
Jewish News Syndicate (JNS) pada Rabu 26 Maret 2025 menuliskan untuk pertama kalinya, sekitar 100 warga Palestina dari Gaza akan melakukan perjalanan ke Indonesia untuk bekerja di sektor konstruksi sebagai bagian dari program percontohan migrasi sukarela.
Inisiatif ini diawasi oleh Koordinator Kegiatan Pemerintah di Wilayah (COGAT), yang dipimpin oleh Mayjen Ghassan Alian, menurut Channel 12 News. Jika berhasil, tanggung jawab atas program ini akan dialihkan ke Direktorat Migrasi Israel, yang dibentuk oleh Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz.
Tujuan dari percontohan ini adalah untuk menunjukkan kelayakan migrasi sukarela dan mendorong ribuan warga Gaza untuk mengambil pekerjaan konstruksi di Indonesia, menurut laporan tersebut.
Sementara hukum internasional mengizinkan mereka yang meninggalkan Gaza untuk bekerja untuk kembali, tujuan yang lebih luas adalah untuk memfasilitasi migrasi jangka panjang, bergantung pada kerja sama Indonesia.
“Program ini mengikuti diskusi dengan pemerintah Indonesia, meskipun tidak adanya hubungan diplomatik formal antara Israel dan Indonesia,” sebut media berbahasa Ibrani itu.
JNS melaporkan ada saluran komunikasi antara kedua negara yang diperlukan untuk melaksanakan inisiatif tersebut. Jika uji coba terbukti efektif, Direktorat Migrasi akan memimpin upaya masa depan untuk merelokasi warga Gaza ke luar negeri dan mengamankan kesempatan kerja bagi mereka.