Rafah: Militer Israel mengonfirmasi telah menyerang sebuah gedung milik Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di Kota Rafah, Gaza selatan, pada Senin kemarin. Kendati begitu, Israel mengatakan gedung tersebut diserang akibat kesalahan identifikasi.

Serangan terbaru Israel itu telah menyebabkan kerusakan di sejumlah bagian kantor ICRC tanpa menelan korban jiwa dan luka.

Dalam pernyataan resminya, Israel menyebutkan bahwa pasukannya melepaskan tembakan setelah mengidentifikasi ancaman di sekitar bangunan tersebut.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, diketahui bahwa target yang diserang adalah kantor ICRC. Militer Israel mengklaim tidak mengetahui kepemilikan bangunan itu saat penembakan berlangsung.

“Kepemilikan struktur tersebut tidak diketahui oleh pasukan saat penembakan berlangsung,” ujar militer Israel dalam pernyataan resminya, seperti dikutip AsiaOne, Selasa, 25 Maret 2025.

ICRC membenarkan adanya serangan tersebut, tetapi memastikan tidak ada korban di antara stafnya. Meski demikian, ICRC menegaskan bahwa serangan ini berdampak langsung pada kemampuan mereka dalam menjalankan misi kemanusiaan di Gaza, yang tengah mengalami krisis parah akibat konflik berkepanjangan.

“ICRC dengan tegas mengecam serangan terhadap kantor kami,” tulis organisasi tersebut dalam pernyataan publik.

Meski tidak secara langsung menyalahkan pihak tertentu, ICRC menegaskan pentingnya melindungi fasilitas kemanusiaan sesuai hukum internasional. Mereka memperingatkan bahwa setiap serangan terhadap lembaga bantuan dapat menghambat distribusi kebutuhan pokok kepada warga sipil yang sangat membutuhkan di wilayah konflik.

Sebagai respons atas insiden ini, militer Israel berjanji melakukan investigasi mendalam guna memastikan penyebab kesalahan identifikasi. Namun, hingga kini belum ada informasi lebih lanjut mengenai hasil awal penyelidikan atau apakah akan ada langkah pertanggungjawaban terhadap pihak yang terlibat dalam insiden ini.

Serangan terhadap fasilitas kemanusiaan di Gaza menambah kekhawatiran komunitas internasional atas meningkatnya eskalasi militer di wilayah tersebut. Sejumlah organisasi kemanusiaan terus menyerukan kepada semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk mematuhi hukum humaniter internasional dan menjamin perlindungan bagi pekerja serta fasilitas kemanusiaan. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Serangan Israel di RS Gaza Tewaskan Lima Orang, Termasuk Petinggi Hamas