TNI Lantik 115 Perwira Khusus Pertanian, Apa Saja Tugasnya?
Jakarta: Tentara Nasional Indonesia (TNI) melantik 115 perwira khusus untuk bidang pertanian Tahun Anggaran 2025. Mereka merupakan bagian dari 805 perwira karier TNI yang dilantik oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto di Mabes TNI, Jakarta, Kamis, 27 Maret 2025.
Kepala Pusat Penerangan TNI Brigjen Kristomei Sianturi menjelaskan dari angka 805 itu, 493 di antaranya merupakan Perwira Prajurit TNI reguler. Sedangkan, 197 lainnya merupakan Perwira Prajurit TNI program khusus yang merupakan lulusan Universitas Pertahanan, Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), dan Politeknik Siber dan Sandi Negara.
“Dan Perwira Sukarela Dinas Pendek TNI Tenaga Pertanian dengan jumlah 115 orang,” ujar Kristomei, Kamis, 27 Maret 2025.
Menurutnya, 100 dari 115 perwira tenaga pertanian itu adalah laki-laki, sedangkan sisanya perempuan. Mereka akan mengawaki program ketahanan pangan, termasuk terlibat dalam bidang teritorial dengan memberikan penyuluhan tentang cara bertani yang baik dan benar kepada masyarakat dan petani.
“Sehingga produksinya meningkat. Itu dalam rangka meningkatkan produksi pangan kita,” jelasnya.
Baca juga: UU TNI Tuai Polemik, Jampidmil Buka Suara |
Para prajurit di bidang pertanian itu merupakan lulusan sarjana pertanian yang direkrut oleh TNI untuk disebar ke komando utama (kotama) di seluruh Indonesia. Menurut Kristomei, pengangkatan sarjana pertanian sebagai perwira bukan kali ini saja dilakukan oleh TNI.
Namun, program pengkhususan itu baru tahun ini dilaksanakan. TNI menilai, kebutuhan merekrut sarjana pertanian sebagai perwira merupakan sebuah kebutuhan mengingat bentang luas wilayah Indonesia.
“Dari Sabang sampai Merauke. Jadi kita butuh banyak sarjana-sarjana yang mempunyai latar belakang bidang pertanian,” kata Kristomei.
Pada tahap pendidikan pertama (dikma), ratusan prajurit di bidang pertanian itu tidak lagi dibekali materi soal pertanian. Bagi TNI, mereka sudah memiliki kualifikasi di bidang tersebut saat masih menempuh pendidikan di universtias.
“Jadi dalam tiga bulan ini dia hanya diberikan materi-materi tentang bagaimana TNI, bagaimana materi-materi dasar sebagai seorang prajurit. Hanya materi-materi ketentaraan, kemiliteran, bagaimana doktrin TNI, bagaimana menembak, bagaimana materi-materi dasar tentang keprajuritan,” terangnya.